Oleh : Nurfadila Intan Fajriati

Sebenarnya ada tidak kata Rindu dalam Al Qur’an? Atau apakah kalimat terbaik yang tepat menggambarkan satu kerinduan di dalam Al Qur’an?

Ternyata Gambaran Tentang Rindu sudah tercantum dalam Q.S Yusuf ayat 84

وَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَا لَ يٰۤاَ سَفٰى عَلٰى يُوْسُفَ وَا بْيَـضَّتْ عَيْنٰهُ مِنَ الْحُـزْنِ فَهُوَ كَظِيْمٌ

“Dan dia (Ya’qub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf,” dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan amarah (terhadap anak-anaknya).” (QS. Yusuf 12: Ayat 84)

Dalam Ayat tersebut diterangkan Bagai mana seorang Nabi Ya’kub yang gagah, seorang Nabi dengan wibawa, bisa merindu sedemikian hebat hingga mata nya memutih karena kesedihan. Tapi kemudian Puncak Dari kerinduan Itu adalah فصبر صبر جميل yakni sabar yang indah.

Dalam Al Qur’an ternyata tidak ada kata rindu, Tapi di jelaskan bagaimana Fiqih Rindu. Tentang bagaimana cara merindu dan dirindui seseorang. Seperti bagaimana kerinduan Ya’kub pada Yusuf yang di gambarkan dala Q.S Yusuf ayat 84 tersebut.

Hal ini juga berlaku bagi penghafal Al Qur’an yang hari ini sibuk memperjuangkan hafalan nya. Ternyata perjuangan kita, kerinduan kita pada ayat yang hilang, belum sampai pada Rindu nya ya’kub kepada Yusuf hingga mata nya memutih karena kerinduan.

Ketika Hafidz Al Qur’an sudah murojaah, mengulang hafalan yang hilang tapi tak kunjung datang. Maka puncak nya adalah Allah kasih kesabaran yang indah.