Oleh: Ali Astra I. H.


"Merdeka" adalah kata yang sering diambil oleh oknum-oknum tertentu yang menyatakan bahwa mereka sudah terikat dengan sesuatu yang telah menghalang halangi mereka dalam meraih sebuah kegiatan seperti sistem pemerintahan, kemerdekaan bersosial, pendidikan, atau lainnya. Lalu, bagaimana arti kata merdeka yang sering disajikan sebagai semboyan masyarakat menurut pertintah Tuhan ? 

• Terbebas Dari Kebatilan

Kegiatan-kegiatan yang merugikan pada zaman sebelum kenabian sangatlah melimpah ruah, hampir setiap harinya selalu ada tingkah Kebodohan yang dipamerkan oleh suku Quraish, bahkan tidaklah cukup bertindak laku yang merugikan orang lain diwaktu siang mereka pula mempraktekkan kembali diwaktu malam dan hal tersebut terjadi terus menerus semisal menyembah berhala-berhala kecil yang ditaruh di pesisir Ka'bah dan berhala besar yang ditaruh di depan pintu Ka'bah. Yang mana pada awalnya pada zaman dahulu (±200 tahun sebelum lahirnya nabi (menurut al-Anwar at-Tafsir)) ada seorang saudagar asal kota Mekkah yang pergi berdagang ke Syam (Palestina/Syria) yang terpukau dengan cara beribadah orang Yastrib yaitu menyebah berhala (patung) sedangkan hal tersebut merupakan kebiasaan dari orang Yunani. Dibawalah salah satu berhala besar untuk dijadikan sesembahan baru di kota Makkah. Adapun Berhala tersebut adalah Patung Jupiter, Ia adalah salah satu dewa dari mitologi Yunani (Jurnal UIN Raden Intan Lampung).

Hingga terputus tatkala adanya Ayat al-Qur'an yang menunjukkan untuk memberantas Kebatilan yaitu QS. al-Baqarah ayat 257 (.. يخُْرِجُهُمْ ِّمِنَ الظُّلمُٰتِ الِىَ النوُّْ رِ....) Dalam tafsir Ibnu Jauzi mengatakan bahwa konteks Dhollal disana adalah kebatilan dan Nur disana adalah petunjuk bagi orang yang beriman.

• Terbebas Dari Hinaan Kepada Kaum Yang Tertindas

Kaum yang tertindas sebelum datangnya kenabian antara lain Perempuan, Fakir, Miskin, Yatim, Piatu, Duafa, dan orang-orang tua yang sebatang kara, atau mereka biasa disebut sebagai golongan Mustada'fin. Mereka sangatlah dihardik, dihina, dicaci maki, dan tidak diinginkan kehadirannya bagi kaum Quraisy. Mengutip perkataan Habib Jamal Baagil perbedaan Yatim dengan Duafa yakni Yatim adalah anak yang ditinggal meninggal oleh ayahnya hingga Ia baligh, sedangkan Duafa adalah seorang Yatim yang telah baligh hingga ia mampu menafkahi dirinya. Setelah datangnya wahyu yang memerdekakan mereka dari faham-faham yang merugikan kaum Mustada'fin seperti tentang anak yatim (ad-Dhuha ayat 6) memerdekakan budak (al-Balad ayat 13) memberi makan orang miskin (al-Balad ayat 14) dan pemberdayaan wanita dengan baik (an-Nissa ayat 19).

• Terbebas Dari Kesadaran Kesukuan

Merdeka selanjutnya adalah terbebas dari teologi kesukuan atau membanggakan sukunya sendiri yang paling berhak untuk bertindak sedangkan suku lainnya tidaklah diperbolehkan sehingga tak luput sering sekali terjadinya perang antar suku. Hanya untuk merebutkan suatu hal tertentu. Yang mana kejadian tersebut merupakan hal yang lumrah diarahkan oleh para kepala suku atau keturunannya dalam mengarahkan hal tersebut untuk terjadi. Mengutip Pendapat Lukman Hakim dalam jurnalnya bahwa dahulu orang Arab sangat fanatisme sekali terhadap jalur kenasaban pemimpinnya.

Sedangkan tatkala Muhammad SAW muncul seperti yang dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah,

Beliau mampu menyatukan seluruh kepala suku di kota Mekkah sehingga mendapatkan gelar AlAmin. Hal itupun selaras dengan QS.49. al-Hujurāt :10